PERSPEKTIF, TAKALAR – Salah satu Sumber Pendapatan Daerah dari Pemprov Sulsel ke Kabupaten Takalar senilai lebih dari 28 miliar dipastikan tak cair ditahun 2024. Akibatnya, banyak pekerjaan proyek yang belum terbayarkan meski rekanan telah menyelesaikan pekerjaan mereka pada ditahun anggaran 2024 ini.
Persoalan ini telah menjadi perbincangan hangat akhir tahun 2024 ini diberbagai komunitas. Betapa tidak, banyak kontraktor dikabarkan “menjerit” dengan situasi ini.
Sejumlah kontraktor yang ditemui di kantor Bupati Takalar (30/12/2024) turut mengungkapkan kekecewaannya. Alfian Dg. Ngemba misalnya, yang menjadi salah satu rekanan yang merasakan dampak persoalan ini.
” kami tidak tau lagi harus bagaimana dek, pekerjaan kami sudah selesai tapi belumpa dibayar karena katanya anggaran DBH dari Pemprov Sulsel belum sepenuhnya dibayarkan” keluhnya.
Sementara itu, hal ini juga menyebabkan rekanan yang dipusingkan dengan biaya tukang yang masih tertunggak.
‘Kami ini masih berutang kasian dengan tukang dan buruh kerja kami, karena kami belum bayar juga karena berharap Desember ini dana kami bisa dicairkan’ sambung H.Buang yg juga salah satu rekanan yang ditemui.
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa salah satu sumber pendapatan Daerah dari propinsi belum disalurkan ke kabupaten Takalar masih belum masuk ke kas Pemda Takalar hingga 30 Desember 2024. Hal ini berdampak pada mandeknya proses pembayaran beberapa kegiatan.
Sementara itu, Pemerintah daerah Takalar melalui kepala BKAD Rahmansya lantara, memastikan bahwa Pemda akan membayarkan semua kewajiban pada triwulan pertama tahun 2025 jika dana provinsi tersebut telah disalurkan. (*)